GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU – Putra daerah Riau, Dr Arbi Haza Nasution MIT, jadi salah satu wakil Indonesia untuk mengikuti kegiatan International Conference Language Technologies for All (LT4All) di Paris yang ditaja oleh UNESCO. Kegiatan ini merupakan konferensi tingkat internasional yang membahas mengenai bahasa daerah dalam kemajuan teknologi. 

Dalam kegiatan ini, Arbi beserta peserta lainnya sebanyak 400 orang diundang UNESCO untuk menginisiasi langkah konkrit untuk melestarikan bahas daerah yang sudah terancam punah. Indonesia pun masuk sebagai negara dengan bahasa daerah terbanyak nomor dua, yakni 707 bahasa daerah, di bawah Papua Nugini. Kegiatan ini dilaksanakna pada 4-6 Desember 2019 lalu. 

Pada kesempatan itu, Arbi dan rekannya menyampaikan hasil penelitiannya terkait bahasa daerah dosen teknik informatika di Universitas Islam Riau (UIR) ini menyampaikan upaya pelestarian bahasa daerah di Indonesia yang berbasis digital. Salah satunya yakni hasil peneilitiannya tentang jaringan kamus bahasa daerah di Indonesia. 

“Kita baru-baru ini sudah melakukan penelitian bersama, kolaborasi antara Universitas Indonesia dan Ritsumekan University, Jepang,” sebut Arbi. 

Dalam pemaparannya, Arbi mengatakan bahwa dari total bahasa daerah yang ada di Indonesia, diperkirakan lebih dari setengahnnya terancam punah. Untuk itu perlu ada upaya pelestarian agar bahasa tersebut tidak punah. 

Pelestarian bahasa daerah ini dianggap Arbi sangat penting, karena ada nilai kebangsaan dalam berbahasa. Ia mengharapkan agar banyak orang di Indonesia sadar akan pentingnya bahasa daerah dan harus dilestarikan.

Sumber: https://gagasanriau.com/news/detail/42073/bahasa-daerah-di-indonesia-nyaris-punah?fbclid=IwAR2QmIzxgRiW8938-3vx0qDaIyDE24iNtFFVQIDoixKWI_LP3v2rZ9kUATw

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *